tonybozter11

tonybozter11

Sabtu, 28 Mei 2011

WONOSOBO

Setelah ujian nasional berakhir kami meencanakan untuk touring ke kota Wonosobo. Sebelumnya kami tidak mengenal kota ini. Kami hanya melihat foto-foto daerah ini dari guru Geografi kami bu Eko Suprihatin namanya. Dia menjelaakan tentang PLTU di daerah Wonosobo dan foto tentang Dieng Pleateu Area. Kami berangkat ke Wonosobo dari rumahku pukul setengah 5 pagi (maklum saking semangatnya :D). Kami berangakat 8 orang yaitu Oki Derwanto, Muh. Lutfi, Bagas Wara, Dimas Rahmat, Rahmat Arya, Rizki Bayu, Arnola Septa, dan tetunya aku sendiri Tony Yuiandry. Sebenarnya kami tidak tau menahu jalan menuju ke kota ini tapi aku sudah diberi petunujuk dengan sebuah kertas oleh temanku yang bekerja menjadi guru di Wonosobo, jadi kami hanya menuruti petunjuk itu saja. Akhirnya kami tidak tersesat dan sampai lah di Alun-alun Wonosobo pukul 9. Kami beristirahat sejenak sambil menikmati pemandangan di kota itu. Setelah selesai beristirajat kami melanjutkan perjalanan, tujuan pertama kami adalah Telaga Menjer. Danau yang masih terlihat alami dan terletak sebelum komplek Dieng Plateu Area. Kami disini memakan bekal yang kami bawa ( maklum biar irit ).
Setelah menikmati pemandangan di sekitar danau kami melanjutkan ke komplek Dieng Pletau Area. Biaya masuk ke komplek ini 12rb per orang. Dengan biaya itu kita sudah bisa menikmati semua objek wisata yang ada dikompek ini (belum termasuk biaya parkir). Objek wisata yang palinng dekat dengan pintu masuk adalah Telaga Warna. Disana terdapat bau belerang yang tidak mengenakan dan kadang-kandang selalu tertutup kabut tebal (karena daerah pegunungan). Didekat Telaga Warna terdapat Telaga Pangilon yamg tak kalah bangusnya dengan Telaga Warna dan Telaga Menjer . Dan disekitar 2 danau tersebut terdapat # goa yang sering digunakan untuk bertapa dan meminta doa kepada leluhur. # goa itu bernama Goa Semar, Goa Gong dan Goa…. Selesai menikmati goad an danu kami menuju ke dieng pleateu thetare. Disana kami melihat video tentang tewasnya banyak wrga karena bau belerang beracun yang dikeluarkan oleh gunung dieng pada waktu dahulu. Yah semacam dibisokop iti lah kita melihatnya dengan layar lebar dan bangku penonton yang banyak. Sehabis dari dieng pleta theater kami ke candi…. dan kawang si kidang. Dikwah sikidang kita bisa melihat dengan dekat kawah itu yang mengeluarkan belerang dengan bau yang menyengat. Konon katanya bau itu dahulu berbahay namun sekarang ini sudah tidak lagi jadi sangat aman utuk dikunjungi. Didekat daerah kawah juga di juala bunga eldelwis yang sangat murah. Sehabis dari candid n kawah kami melanjutkan ke komplek candi lagi, berbeda degan candi sebelumnya yang hana terdapat ! candi sekarn di komplek inin terdpat $ candi yaitu cand arjuna, candi bima, candi krisna dan candi …. Selesai menikmati semua emandangan yang ada di komplek Dieng Pleetaue Arena kami langsung bergegas pulang ke Jogja karena waktu yang sudah semakin sore. Oh iya cuaca dan air di sana sangat dingin berbeda jauh dengan di daerah tempat tinggal saya. Semoga perjalanan ini mengispirsi kalian untuk mengunjungi empat wisaa yang ada di Kota Wonosobo ini. Terimaksih.

Selasa, 29 Maret 2011

NASEHAT PAK TUA

Seorang lelaki berumur 92 tahun yang mempunyai selera tinggi,percaya diri, dan bangga akan dirinya sendiri, yang selalu berpakaian rapi setiap hari sejak jam 8 pagi, dengan rambutnya yang teratur rapi meskipun dia buta, masuk ke panti jompo hari ini.

Istrinya yang berumur 70 tahun baru-baru ini meninggal, sehingga dia harus masuk ke panti jompo.

Setelah menunggu dengan sabar selama beberapa jam di lobi, Dia tersenyum manis ketika diberi tahu bahwa kamarnya telah siap. Ketika dia berjalan mengikuti penunjuk jalan ke elevator, aku menggambarkan keadaan kamarnya yang kecil, termasuk gorden yang ada di jendela kamarnya.

Saya menyukainya, katanya dengan antusias seperti seorang anak kecil berumur 8 tahun yang baru saja mendapatkan seekor anjing. Pak, Anda belum melihat kamarnya, tahan dulu perkataan tersebut.

Hal itu tidak ada hubungannya, dia menjawab.Kebahagiaan adalah sesuatu yang kamu putuskan di awal.Apakah aku akan menyukai kamarku atau tidak, tidak tergantung dari bagaimana perabotannya diatur tapi bagaimana aku mengatur pikiranku.

Aku sudah memutuskan menyukainya. Itu adalah keputusan yang kubuat setiap pagi ketika aku bangun tidur. Aku punya sebuah pilihan; aku bisa menghabiskan waktu di tempat tidur menceritakan kesulitan-kesulitan yang terjadi padaku karena ada bagian tubuhnya yang tidak bisa berfungsi lagi, atau turun dari tempat tidur dan berterima kasih atas bagian-bagian yang masih berfungsi.

Setiap hari adalah hadiah, dan selama mataku terbuka,aku akan memusatkan perhatian pada hari yang baru dan semua kenangan indah dan bahagia yang pernah kualami dan kusimpan. Hanya untuk kali ini dalam hidupku.

Umur yang sudah tua adalah seperti simpanan dibank. Kita akan mengambil dari yang telah kita simpan.

Jadi, nasehatku padamu adalah untuk menyimpan sebanyak-banyaknya kebahagiaan di bank kenangan kita. Terima kasih padamu yang telah mengisi bank kenanganku. Aku sedang menyimpannya.

Ingatlah lima aturan sederhana untuk menjadi bahagia:

*/ 1. Bebaskan hatimu dari rasa benci.
*/ 2. Bebaskan pikiranmu dari segala kekuatiran
*/ 3. Hiduplah dengan sederhana.
*/ 4. Berikan lebih banyak (give more)
*/ 5. Jangan terlalu banyak mengharap (expect less)

oOo

Kebutuhan manusia sebenarnya sederhana. Tapi ambisi membuat Kita menyiksa diri sendiri untuk meraih segala hal.

Nasihat seorang ahli hikmah : "Orang yang cinta kepada dunia itu ibarat orang yang. meminum air laut, makin diminum makin haus hingga akhirnya ia binasa, namun dahaga tidak juga hilang"





SEMOGA BISA MENYADARKAN AKU DAN KALIAN....

Minggu, 13 Maret 2011

DETIK TAK BERGERAK

Tersadarkan aku saat dia menghilang,
Menyapa yang hidup mengingat semua,
Ku akan terasa sepi tak bernyawa,
Saat semuanya menyisakan tawa,

Detik tak bergerak dan ku pun tersadar,
Saat ku habiskan hariku dengannya,
Saat ku teteskan air mata ini,

Dan ku pun bergegas cepat,
Matanya seakan berkata,
Hidup tak selamanya indah,
Bersiap menjawab semua,


Kini ku sendiri melewati hari,
Dan akan ku cari arti hidup ini,
Menghilang merangkak tenggelam beranjak,

Baiklah di sana di tempat yang indah,
Karena ku yakin dia akan bahagia,
Tersenyum tertawa terlihat sempurna,

Dan ku pun bergegas cepat,
Matanya seakan berkata,
Hidup tak selamanya indah,
Bersiap menjawab semua,

ku pun bergegas cepat,
Matanya seakan berkata,
Hidup kan terlihat indah,
Bila kau mampu merubahnya,

Saat ku pejamkan mata ini terlihat bayang dirinya,
Tertawa ringan padaku,
Saat ku pejamkan mata ini terlihat bayang dirinya,
Tersenyum kepadaku,
Saat ku pejamkan mata ini terlihat bayang dirinya,
Menyentuh membelaiku,

Dan ku tersadar ku buka mata ini,
Inilah mimpi yang sempurna, inilah mimpi yang sempurna...

Senin, 21 Februari 2011

TAK SELALU

Setelah semua yang pernah terjadi kini di setiap hari - hariku,
Tak mau lagi diriku tuk mengulangi kesalahan yang sama,
Semua yang pernah kurasa yang kucinta hilang sekejap mata,
Semua yang pernah kurindu yang kumau kini pun semua sirna,

Tak selalu,
Yang berkilau itu indah,
Tlah terbukti di dirimu,
Pergi dan tinggalkanku,

Sesaat kau memberikan semua harapan,
Yang terjadi kau pergi dan tinggalkan,
Semua yang ada di dalam hatiku,
Menghilang dan kinipun semua tlah runtuh,

Tak selalu,
Yang berkilau itu indah,
Tlah terbukti di dirimu,
Pergi dan tinggalkanku,

Kamis, 17 Februari 2011

MAWAR MERAH !

Suatu hari, burung jatuh cinta pada mawar putih. Burung pun berusaha mengungkapkan perasaannya, tetapi mawar putih berkata, "Ku tidak akan pernah bisa mencintai kamu!". Burung pun tak menyerah. Setiap hari dia datang untuk bertemu dengan mawar putih, akhirnya mawar putih berkata, "Ku akan mencintai kamu jika kamu dapat mengubahku menjadi mawar merah!". Dan suatu hari burung datang kembali, dia memotong sayapnya dan menebarkan darahnya pada mawar putih. Hingga dia berubah menjadi merah. Akhirnya mawar putih sadar seberapa besar burung mencintai dirinya, tetapi semua terlambat karena burung telah mati dan tak akan kembali lagi ke dunia. Itulah sebabnya mawar merah menjadi lambang cinta, dan hargailah siapapun yang mencintaimu sebelum dia meninggalkanmu untuk selama-lamanya.

Rabu, 16 Februari 2011

Sebelum ujian nasional saya ingin jalan-jalan ke kota Semarang. Sebenarnya aku sudah tidak diijinkan orangtua saya untuk pergi kesana. Katanya karena ujian sebentar lagi dan takut kalo ada apa-apa dijalan. Maklum saya anak yang keras kepala dam jika aku mempunyai keinginan sesuatu itu harus dilakukan jadi ucapan orang tuaku tidak aku dengarkan dan aku tetap berangkat ke Semarang. Walaupun tanpa ijin orangtua akhirnya kami tetap berangkat ke Semarang juga. Yang ikut dalam touring kali ini ada Oki Derwanto, Arnola Septa, Rahmat Arya dan tetntunya saya Tony Yuliandy. Kami berangkat dari rumah pukul 5 sore karena sebelum berngkat disekolah ada acara tentang pengenalan kampus dan kami tidak bisa bolos (sudah kelas 3 harus tertib men). Disepanjang jalan sangat ramai karena jalur yang kami lewati adalah jalur utama, kami sempat mendapati orang yang mengalami kecelakan. Tapi untungnya kami tidak mengalami kejadian itu. Setelah melakukan perjalanan yang cukup melelahkan akhirnya kami sampai di kota Semarang pukul 10 WIB (biasanya cuma 3jam). Oh iya dalam perjalanan turun hujan yang sangta lebat untung kami sudah berjaga-jaga membawa mantol dan kami tetap nekad melajutkan perjalanan. Kalau kalian pergi ke Semarang dari Jogja kalian pasti akan meliahat vihara yang bagus dengan lampu yang berwarna warni diesebelah timur jalan (sekedar info).
Kami berhenti di kantor Gubernur Jawa Tengah lalu kami bingung mau beristiraht dimana. Sebelum berangkat ke Semarang saya sebenarnya sudah mencuri kontak hp saudara saya yang bertempat tinggal di Semarang tapi aku masih was-was karena no hp itu belum tentu aktif. Daripda kami tidur dimasjid aku akhirnya menghubungi no itu dan ternyata no itu dapat dihubungi. Setelah aku mengobrol di telpon dengan saudaraku, kami bergegas menuju kerumahnya untuk beristirahat. Akhirnya rumah saudaraku itu ketemu juga kami tidak jadi tidur dimesjid (sangat beruntung). Sesampainya disana walaupun rumahnya (Demak) agak jauh dari kota Semarang tapi lumayan lah kalo cuma buat istirahat saja. Disana kami langsung tidur untuk menyiapkan tenaga esok harinya. Kami berangakt menikmati kota Semarang pukul 9 WIB cuaca saat itu sangat cerah. Aku diberi uang oleh eyangku lumayan buat membayar biaya masuk objek wisata. Tujuan pertama kami adalah Mesjid Agung Semarang disana terdapat menara tinggi dan payung besar yang bisa dibuka dan ditutup dengan alat yang canggih. Kami disini ditemani saudaraku yang bernama Dicky untuk menunjukan jalan agar tidak tersesat. Kami juga naik ke menara mesjid itu dengan biaya masuk 10rb. Dari atas menara ini kita bisa melihat pemandangan kota Semarang dengan pantai utaranya yang sangat indah (wow banget deh pokoknya). Kita juga bisa menyewa tropong dengan koin yang per menitnya 1000 rupiah (cukup murah bukan).
Selesai menikmati Masjid Agung Semarang kami menuju tujuan kedua yaitu Kota Lama Semarang. Disini yang ada hanya bangunan-bangunan tua yang terlihat unik peninggalan sejarah masa dulu. Bangunan-bangunan disini masih sangat menarik karena belum ada perbaikan sama sekali. Katanya sih semua bangunan ini pennggalan Belanda tapi saya juga tidak tau yang jelas didepan bangunan terdapat banyak tulisan bahasa belanda. Didekat Kota Lama juga terdapat sebuah danau yang juga terlihat masih menarik, tepatnya didekat stasiun.
Setelah selesai menikmati pemandangan di sekitar kota lama kami melanjutkan perjalanan ke Pantai Maria. Pantai ini terdapat disebelah utara kota Semarang. Pantai Maria memliki batuan-batuan yang sangat banyak jadi ombak-ombak selalu menabrak batu-batu tersebut. Di panatai ini juga sering digunakan untuk berdoa terhadap leluhur dengan menggunakan dupa. Pantai ini sangat berbeda juah dengan pantai di Gunungkidul karena pantai disini tidak ada pasirnya melainkan banyak batu-batuanya. Biaya masuk di pantai ini 10rb per montor.
Tujuan terakhir adalah Tugu Muda dan Lawang Sewu. Sebelum ke Lawang Sewu kami berfoto-foto dulu di Tugu Muda. Sayang di dekat tempat tinggalku tidak ada tugu yang sebesar tugu di kota Semarang. Selesai berfoto-foto kami ke Lawang Sewu. Biaya masuk disini 30rb per orang belum termasuk melihat penjara bawah tanahnya lho. Kata orang sih disini angker tapi kelihatanya kalo siang biasa-biasa saja. Kenapa dinamakan Lawang Sewu ?? Karena disini memiliki pintu yang jumlahnya seribu tapi aku pikir-pikit tidak ada seribu pintu disini jadi itu hanya istilah belaka yang menandakan bahwa disini terdapat banyak pintu yang jumlahnya tidak diketahui. Kami memutari semua ruangan yang ada di Lawang Sewu. Setelah selesai melihat semua ruangan kami bergegas mengakhiri perjalanan dan kembali pulang ke Jogja. Disinilah kami berpisah dengan saudaraku karena sudah cukup dia menghantarkan kami jalan-jalan menikati kota Semarang. Sebelum pulang ke Jogja tak lupa kami membeli oleh-oleh khas Semarang yaitu Lumpia. Tak lupa juga kami menyempatkan untuk mampir didepan pintu gerbang AKPOL.Yah perjalanan yang cukup melelahkan walupun hanya dua hari yeyeyeye….. Terimaksih.